Manfaat Mangga Berdasarkan Penelitian: Nutrisi & Khasiatnya

pikachu squirtle eating mango
Daftar Isi Artikel

Apakah Mangga Berkhasiat?

Mangga (Mangifera indica L.) adalah buah tropis yang populer di seluruh dunia karena rasa manisnya, aroma khas, serta kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mangga mengandung vitamin, mineral, karotenoid, dan polifenol. Sehingga manfaat mangga banyak sekali, diantaranya; mendukung fungsi antioksidan, menjaga kesehatan jantung, membantu mengontrol gula darah, hingga mencegah peradangan (Yahia et al., 2023).

Kandungan nutrisi dan senyawa aktif pada mangga dapat dipengaruhi oleh varietas, iklim, serta perlakuan sebelum dan sesudah panen. Meski konsentrasi beberapa komponen aktifnya relatif rendah, konsumsi rutin mangga dan buah-buahan lain tetap memberikan efek positif bagi tubuh karena adanya interaksi sinergis antar nutrisi. Artikel ini akan membahas manfaat mangga secara menyeluruh, mulai dari kandungan gizinya hingga cara terbaik untuk menikmatinya agar khasiatnya optimal.

Kandungan Nutrisi Buah Mangga

Berdasarkan studi (Yahia et al., 2023), berikut adalah bermacam-macam nutrisi, mineral, dan senyawa bioaktif yang terkandung dalam buah mangga:

  • Makronutrien: Mangga kaya akan air (78–83 g/100 g) sehingga membantu hidrasi tubuh. Karbohidratnya (16,20–17,18 g/100 g) sebagian besar berupa gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang memberikan energi cepat. Serat pangan (0,85–1,06 g/100 g) mendukung kesehatan pencernaan. Kandungan protein (0,36–0,40 g/100 g) dan lemak (0,30–0,53 g/100 g) relatif rendah, sehingga menjadikannya buah rendah kalori (62,1–190 kcal/100 g).

  • Mineral: Mangga mengandung mineral penting seperti kalium (120–211 mg/100 g) untuk keseimbangan cairan tubuh dan fosfor (10–18 mg/100 g) untuk kesehatan tulang. Terdapat juga kalsium (7–16 mg/100 g), magnesium (8–19 mg/100 g), besi (0,09–0,41 mg/100 g), serta jejak zinc, tembaga, mangan, dan selenium yang mendukung berbagai fungsi metabolisme.

doraemon makan mangga

  • Vitamin: Buah ini kaya akan vitamin C (9,8–186 mg/100 g) sebagai antioksidan kuat yang meningkatkan daya tahan tubuh. Mengandung pro-vitamin A (β-karoten 300–1.800 µg RE/100 g) yang penting untuk kesehatan mata, serta vitamin E (α-tokoferol 1,33 mg/100 g) untuk perlindungan sel. Vitamin B kompleks seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), dan folat (B9) juga hadir dalam jumlah moderat.

  • Senyawa bioaktif: Mangiferin (terutama pada kulit dan biji) adalah senyawa yang diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi dan antikanker. Mangga kaya akan karotenoid seperti β-karoten, α-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang mendukung kesehatan mata dan kulit. Senyawa fenolik seperti quercetin, katekin, kaempferol, dan antosianin (pada varietas kulit merah) berperan sebagai antioksidan.

  • Asam organik: Asam sitrat (0,13–0,71%) dan asam malat mendominasi, memberikan rasa asam segar serta membantu keseimbangan pH tubuh.

Apa saja Manfaat Mangga Untuk Kesehatan?

1. Manfaat Antioksidan & Anti-Inflamasi

Mangga mengandung β-karoten (terutama pada daging buah), mangiferin (konsentrasi tinggi di kulit dan biji), quercetin, dan vitamin C (daging buah) yang bertindak sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas (molekul perusak sel) dan mengurangi stres oksidatif penyebab penuaan dan penyakit kronis.

Selain itu, ekstrak kulit mangga menunjukkan sifat anti-inflamasi kuat dengan menekan zat dan enzim pemicu peradangan (seperti TNF-α dan COX-2), serta membantu meningkatkan enzim pelindung alami tubuh (SOD, glutathione). Khasiat ini membuat mangga berpotensi mencegah radang sendi (arthritis) dan penyakit jantung (Yahia et al., 2023).

penjual mangga kaki lima

2. Pencegahan Kanker & Efek Antiproliferatif

Ekstrak biji mangga dilaporkan menghambat jalur pensinyalan tumor (NF-κB) dan menghentikan siklus sel kanker. Senyawa aktif dalam mangga seperti quercetin (daging dan kulit), mangiferin (kulit dan biji), dan β-karoten (daging) memiliki kemampuan melawan pertumbuhan sel kanker.

Studi ini menggunakan ekstrak daging mangga (jenis Ataulfo) menunjukkan penghambatan sel kanker usus besar dengan mencegah pembentukan jaringan abnormal (ACF), sementara ekstrak kulit mangga (dengan metode pelarut etanol) memicu apoptosis (kematian sel) pada sel kanker prostat, payudara, dan serviks (Yahia et al., 2023).

Review studi lainnya, menunjukkan bahwa kulit batang pohon dan daun mangga (Mangifera indica) mengandung mangiferin, senyawa aktif yang terbukti mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara, usus, dan leukemia.

Salah satu ekstrak yang telah distandarisasi, yaitu Vimang, ekstrak herbal buatan Kuba yang dibuat dari kulit batang pohon mangga, memperlihatkan efek kemopreventif dengan cara mengurangi stres oksidatif dan menekan sinyal peradangan pemicu tumor.

Selain itu, biji dan daging buah mangga kaya akan lupeol, yang berperan melindungi DNA dari kerusakan akibat karsinogen. Meski demikian, untuk mendapatkan manfaat optimal diperlukan proses ekstraksi yang tepat agar senyawa aktif tidak hilang (Shah et al., 2010).

3. Kesehatan Metabolik & Jantung

Rutin mengonsumsi daging buah mangga membantu menjaga kesehatan metabolik. Penelitian pada hewan menggunakan bubuk mangga kering (whole fruit) menunjukkan penurunan gula darah dan peningkatan sensitivitas insulin. Ekstrak kulit mangga kaya serat terbukti menekan kolesterol jahat (LDL) sekaligus menaikkan HDL.

Kandungan mangiferin dari biji dan kulit mangga juga berperan dalam memperbaiki fungsi pembuluh darah melalui peningkatan produksi nitric oxide, serta mendukung metabolisme lemak tubuh (aktivasi PPARγ) (Yahia et al., 2023).

pendekar mongolia makan mangga

4. Kesehatan Pencernaan & Mikrobiota Usus

Kulit dan daging mangga (jenis Ataulfo) bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan. Ekstrak kulit mangga yang diolah menjadi produk seperti fruit bar terbukti meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek (SCFA) di usus besar, penting untuk kesehatan sistem pencernaan. Serat dari kulit mangga juga bertindak sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria, serta menekan bakteri jahat. Bahkan, konsumsi jus mangga utuh (pulp dan sari) pada penderita radang usus dapat membantu meredakan peradangan dan memperbaiki gejala kolitis (Yahia et al., 2023).

5. Imunomodulasi & Efek Antimikroba

Ekstrak etanol dari kulit mangga (jenis Keitt) mengandung mangiferin dan gallic acid yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan konsumsi produk olahan kulit mangga meningkatkan protein imun penting untuk melawan infeksi. Ekstrak biji mangga yang kaya xanthones dan tanin juga memiliki efek antimikroba terhadap bakteri dan virus. Selain itu, vitamin C dalam daging mangga membantu sel darah putih bekerja lebih efektif dalam membasmi kuman penyebab penyakit (Yahia et al., 2023).

6.Manfaat Mangga Sumber Vitamin A & Kesehatan Mata

Daging buah mangga matang (jenis mangga apel), kaya akan β-karoten (provitamin A). Studi dalam paper ini menunjukkan bahwa satu buah mangga utuh (~300 g) dapat memenuhi lebih dari 50% kebutuhan vitamin A harian, tergantung jenis mangga. Proses pematangan meningkatkan kandungan karotenoid hingga 8 kali lipat, sehingga mangga sangat efektif untuk kesehatan mata dan pencegahan defisiensi vitamin A (Yahia et al., 2023).

orang kaya jaman dulu makan mangga

7. Fotoproteksi Kulit

Ekstrak kulit mangga yang mengandung mangiferin dan polifenol terbukti melindungi kulit dari kerusakan UV dalam studi in vitro, dengan cara mengurangi radikal bebas (ROS) dan meningkatkan enzim antioksidan seperti SOD. Selain itu, vitamin C dalam daging buah mangga berperan dalam pembentukan kolagen, yang penting untuk elastisitas kulit (Yahia et al., 2023).

8. Lawan Obesitas dan Peradangan

Jus mangga (jenis Ubá), daging buahnya, serta kombinasi daging dan kulitnya terbukti mampu menurunkan kadar resistin (hormon yang dapat memicu peradangan dan resistensi insulin) dalam darah serta mencegah hepatic steatosis (penumpukan lemak berlebih pada hati yang dapat mengganggu fungsi organ). Hasil ini menunjukkan bahwa mangga berpotensi sebagai pangan fungsional untuk menurunkan risiko obesitas, penumpukan lemak, dan peradangan dalam tubuh (Yahia et al., 2023).

9. Mangiferin Cegah Diabetes

Pemberian mangiferin pada tikus diabetes mampu mengurangi albumin berlebih dalam urine (tanda awal kerusakan ginjal) dan mencegah penebalan jaringan serta protein TGF-β1 (pemicu kerusakan ginjal lebih lanjut). Senyawa ini juga menurunkan AGEs (senyawa berbahaya akibat gula), radikal bebas, dan sorbitol dalam darah, sekaligus meningkatkan aktivitas antioksidan tubuh dan fungsi penyaringan ginjal (Yahia et al., 2023).

orang jepang lagi milih mangga

Pada sebuah review jurnal, dibahas penelitian pada tikus diabetes yang menunjukkan ekstrak air daun mangga (Mangifera indica) dosis 250 mg/kg berat badan secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah, baik pada tikus normal maupun yang diinduksi streptozotocin. Mekanisme kerjanya melalui stimulasi sel beta pankreas untuk memproduksi insulin dan penghambatan penyerapan glukosa di usus. Temuan ini mendukung penggunaan tradisional daun mangga sebagai antidiabetes, dengan efek optimal pada dosis yang tepat (Shah et al., 2010).

10. Ekstrak Biji Mangga Efektif Atasi Diare

Sebuah review studi, menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan air dari biji mangga (rebusan) memiliki aktivitas antidiare signifikan pada tikus yang diuji dengan diare akibat minyak jarak dan magnesium sulfat. Dosis 250 mg/kg ekstrak metanol (MMI) mampu mengurangi pergerakan usus secara signifikan, sebanding dengan obat loperamide. Aktivitas ini diduga terkait dengan efek perlambatan transit usus. Uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak air menghambat pertumbuhan Streptococcus aureus dan Proteus vulgaris, namun tidak efektif terhadap E. coli dan Klebsiella (Shah et al., 2010).

Kesimpulan: Manfaat Mangga Luar Biasa

Mangga dan bagian-bagian pohon mangga terbukti memiliki beragam khasiat kesehatan berkat kandungan vitamin, mineral, serat, dan senyawa bioaktif seperti mangiferin, lupeol, dan β-karoten. Penelitian menunjukkan manfaatnya mencakup efek antioksidan, anti-inflamasi, antikanker, antidiabetes, hingga mendukung pencernaan dan kekebalan tubuh. Dapat disimpulkan bahwa manfaat mangga sangat luar biasa.

Ekstrak dari berbagai bagian tanaman mangga—termasuk kulit, biji, dan daunnya—menunjukkan potensi terapeutik yang kuat. Dengan konsumsi rutin dan pengolahan yang tepat, mangga berpotensi menjadi pangan fungsional yang mendukung pencegahan penyakit kronis secara alami.

Bagikan Informasi Ini

About the Author