14 Manfaat Jahe: Khasiat Rempah Tradisional Nusantara

manfaat jahe dan khasiatnya
Reading Time: 13 minutes

Apa itu Jahe (Zingiber Officinale)?

Jahe, tanaman rimpang dari keluarga Zingiberaceae, telah digunakan selama berabad-abad sebagai bumbu dapur, ramuan obat, dan bahan dalam pengobatan tradisional di seluruh dunia. Tanaman ini terkenal karena rasa pedasnya yang khas dan kandungan nutrisinya yang kaya. Sebagai bahan dalam sistem pengobatan seperti Ayurveda, Unani, dan TCM (Traditional Chinese Medicine), jahe telah lama dihargai untuk manfaat kesehatannya, termasuk sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan agen pereda nyeri alami (Kiyama, 2020).

Jahe mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti gingerol, shogaol, dan zingerone, yang memberikan manfaat fisiologis seperti memperbaiki pencernaan, mengurangi mual, serta mencegah penyakit kronis seperti diabetes dan kanker (Mao et al., 2019). Selain itu, jahe juga digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, inflamasi, dan penyakit lain (Srinivasan, 2017).

Jahe tidak hanya sekedar bumbu dapur, tetapi juga sumber alami yang menjanjikan untuk pencegahan dan pengelolaan berbagai penyakit kronis. Popularitasnya sebagai bahan kuliner dan farmasi menjadikannya salah satu rempah yang paling serbaguna di dunia.

jahe dan manfaatnya

Kandungan Nutrisi dalam Jahe

Berikut adalah komposisi nutrisi utama dalam jahe yang bermanfaat untuk kesehatan:

  • Gingerol dan Shogaol
    Kandungan bioaktif utama pada jahe, seperti [6]-gingerol dan [6]-shogaol, memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker yang signifikan (Kiyama, 2020).
  • Zingeron
    Zingeron memiliki sifat antiinflamasi, antidiabetes, antilipolitik, antidiare, antispasmodik, dan sebagainya yang kuat. Selain itu, zingeron juga menunjukkan sifat yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan stimulasi sistem kekebalan tubuh (Ahmad B, 2015).
  • Vitamin C
    Jahe mengandung vitamin C, yang berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas (FDC, accessed 09/01/2025)
  • Karbohidrat dan Serat
    Mengandung 7,2% karbohidrat dan 1,3% serat, yang bermanfaat untuk pencernaan dan memberikan energi (Chhasatiya & Tagalpallewar, 2022).
  • Mineral (Kalium, Kalsium, Zat Besi)
    Jahe kaya akan kalium (47,6 mg/100g), kalsium (31,2 mg/100g), dan zat besi (26,6 mg/100g), yang penting untuk kesehatan tulang, fungsi otot, dan produksi sel darah merah (Hussain et al., 2020).
  • Fenolik Total dan Flavonoid
    Jahe mengandung fenolik total sebesar 41,45 mg GAE/100 ml, yang membantu melawan stres oksidatif (Chhasatiya & Tagalpallewar, 2022).
  • Protein dan Lemak Sehat
    Kandungan protein dalam jahe berkisar antara 2,7% hingga 6,78%, dan lemak sehat seperti asam linoleat berperan dalam menjaga kesehatan jantung (Akter et al., 2020).
  • Asam Amino Esensial
    Jahe juga mengandung asam amino esensial seperti leusin dan lisin, yang penting untuk regenerasi jaringan (Wijekoon & Bhat, 2011).

jahe dapat dibeli oleh semua kalangan

Manfaat Jahe Untuk Kesehatan Tubuh

Banyak sekali manfaat jahe untuk kesehatan, disini kita coba mengupas berbagai manfaat yang telah diketahui secara scientific, dan secara tradisional.

1. Efek Anti-Inflamasi dan Antioksidan

Jahe mengandung senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, dan zingerone, yang memiliki efek antioksidan kuat. Antioksidan ini membantu menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel dan menyebabkan peradangan kronis.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi biomarker inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6) dan faktor nekrosis tumor-alfa (TNF-α), yang berkaitan dengan berbagai penyakit inflamasi kronis seperti arthritis (Kiyama, 2020).

Selain itu, jahe juga dapat membantu mencegah stres oksidatif, penyebab utama penuaan dini dan penyakit kardiovaskular (Srinivasan, 2017).

2. Meningkatkan Kesehatan Saluran Pencernaan

Jahe telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk gangguan pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meredakan gejala seperti mual, muntah, dan kembung dengan mempercepat pengosongan lambung dan meningkatkan motilitas gastrointestinal.

Efek antiemetiknya (efek meredakan mual & muntah) sangat bermanfaat bagi wanita hamil yang mengalami morning sickness, pasien pascaoperasi, dan bahkan mereka yang menjalani kemoterapi (Crichton et al., 2022).

Selain itu, jahe dapat mencegah dan mengobati ulkus lambung dengan melindungi mukosa lambung dari kerusakan akibat stres oksidatif dan menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori (Haniadka et al., 2013).

Akar jahe yang besar-besar

3. Pengelolaan Gula Darah

Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin.

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam jahe, seperti gingerol, dapat meningkatkan transpor glukosa melalui membran sel dengan merangsang aktivitas GLUT4 (glucose transporter type 4) di sel otot.

Hal ini membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah, khususnya pada pasien diabetes tipe 2 (Mao et al., 2019). Selain itu, jahe juga mengurangi komplikasi diabetes seperti neuropati diabetik dan kerusakan pembuluh darah kecil.

4. Menurunkan Kolesterol dan Tekanan Darah

Senyawa dalam jahe telah terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Efek ini membantu mencegah aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

Selain itu, jahe memiliki efek vasodilatasi yang membantu memperbaiki aliran darah dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Penelitian klinis menunjukkan bahwa konsumsi jahe selama 12 minggu secara signifikan mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik (Li et al., 2021). Efek ini terkait dengan kemampuan jahe untuk meningkatkan produksi oksida nitrat, yang melemaskan pembuluh darah.

5. Efek Antikanker

Gingerol, shogaol, dan paradol, senyawa bioaktif dalam jahe, memiliki sifat antikanker yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, mencegah metastasis, dan meningkatkan apoptosis pada berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, prostat, dan pankreas.

Gingerol, misalnya, bekerja dengan menghambat peradangan kronis dan perkembangan kanker (Lima et al., 2018). Selain itu, jahe dapat meningkatkan efek kemoterapi dengan mengurangi toksisitas obat pada jaringan sehat tanpa mengurangi efisiensi antikanker (Crichton et al., 2022).

jahe memiliki efek anti kanker

6. Manfaat Neuroprotektif dan Kognitif

Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol, shogaol, dan zingerone, yang memiliki efek neuroprotektif. Senyawa ini melindungi otak dari stres oksidatif, yang merupakan penyebab utama gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat meningkatkan memori kerja, mengurangi peradangan pada jaringan saraf, dan memperlambat penurunan kognitif yang terkait dengan penuaan. Dalam model tikus, jahe mampu mengurangi plak beta-amiloid, salah satu penyebab utama penyakit Alzheimer (Kiyama, 2020), (Matin et al., 2024).

7. Meningkatkan Kesehatan Saluran Pernafasan

Jahe telah digunakan secara tradisional untuk meredakan gejala asma, bronkitis, dan pilek. Senyawa dalam jahe, seperti gingerol, bertindak sebagai bronkodilator alami yang membantu membuka saluran udara, meredakan batuk, dan mengurangi peradangan di paru-paru.

Jahe juga memiliki efek imunomodulator yang memperkuat respons imun tubuh terhadap infeksi saluran pernafasan. Dalam penelitian, ekstrak jahe menunjukkan kemampuan untuk mengurangi gejala asma dengan menekan produksi mediator inflamasi seperti leukotrien (Yocum, 2019).

8. Efek Analgesik dan Penyembuhan Luka

Jahe memiliki sifat analgesik yang signifikan, menjadikannya efektif untuk mengurangi rasa sakit akibat berbagai kondisi seperti nyeri haid, nyeri otot setelah olahraga, dan nyeri kronis seperti arthritis.

Penelitian menunjukkan bahwa gingerol dalam jahe mampu menghambat produksi prostaglandin dan leukotrien, yang bertanggung jawab atas rasa sakit dan inflamasi.

Selain itu, jahe juga mempercepat penyembuhan luka dengan meningkatkan sirkulasi darah ke area yang terluka, yang mendukung regenerasi jaringan (Boarescu I et al., 2023).

jahe yang luar biasa besar dipegang oleh orang dari cina

9. Meningkatkan Sistem Imun

Jahe dikenal memiliki efek imunomodulator yang kuat. Senyawa bioaktif seperti gingerol dan shogaol membantu memperkuat sistem imun dengan meningkatkan aktivitas sel-sel imun, termasuk makrofag dan limfosit.

Jahe juga memiliki sifat antimikroba yang melindungi tubuh dari infeksi bakteri, virus, dan jamur. Dalam penelitian, konsumsi jahe secara signifikan mengurangi durasi dan keparahan infeksi saluran pernapasan atas seperti flu dan pilek musiman(Mao et al., 2019), (Crichton et al., 2022).

10. Manajemen Berat Badan dan Obesitas

Konsumsi jahe dapat mendukung penurunan berat badan dan pencegahan obesitas dengan meningkatkan metabolisme tubuh dan mempercepat pembakaran lemak.

Gingerol dan shogaol membantu menghambat pembentukan jaringan lemak baru (adipogenesis) dan meningkatkan oksidasi lemak di dalam tubuh. Selain itu, jahe juga membantu mengurangi nafsu makan dengan memengaruhi hormon rasa lapar seperti leptin dan ghrelin (Mao et al., 2019), (Crichton et al., 2022).

11. Menghangatkan Tubuh dan Mengusir Dingin

Jahe dikenal sebagai ramuan “hangat” yang berfungsi untuk menghilangkan rasa dingin yang berlebihan di tubuh. Hal ini dianggap penting untuk menjaga keseimbangan energi Yin dan Yang, terutama selama musim dingin atau ketika tubuh terpapar suhu rendah.

Jahe sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti pilek, flu, menggigil, dan kaki dingin. Jahe kering dan jahe tua (dengan usia ratusan tahun) sering dianggap lebih efektif karena sifat penghangatnya yang lebih kuat.

Sebagai contoh, teh jahe dengan tambahan madu atau kurma merah sering diresepkan untuk memulihkan kehangatan tubuh (Shahrajabian et al., 2019).

jahe dijual dipasar

12. Meningkatkan Pencernaan

Jahe disebut sebagai bahan utama untuk merangsang fungsi limpa dan lambung, yang berperan penting dalam proses pencernaan. Ketika limpa dan lambung menjadi lemah, tubuh bisa mengalami masalah seperti kembung, mual, muntah, atau kurang nafsu makan.

Jahe membantu menghangatkan saluran pencernaan dan merangsang sekresi cairan lambung untuk memecah makanan lebih efektif (Zadeh & Kor, 2014).

13. Meningkatkan Sirkulasi Darah

Jahe sering dianggap sebagai “penghangat darah” dalam pengobatan tradisional Cina, karena kemampuannya untuk meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh.

Ini sangat penting untuk mengatasi kondisi seperti kaki dingin, tangan mati rasa, atau kelelahan akibat sirkulasi yang buruk.

Jahe membantu melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki sirkulasi, yang dapat mencegah pembekuan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi (Zadeh & Kor, 2014).

Dalam pengobatan tradisional Cina, jahe juga sering digunakan untuk membantu pemulihan setelah sakit atau operasi. Hal ini bertujuan untuk memulihkan Qi dan darah yang lemah, meningkatkan energi, dan mempercepat penyembuhan.

Sebagai contoh, jahe tua digunakan dalam sup herbal untuk memperkuat jantung dan meningkatkan vitalitas tubuh.

14. Mengatasi Gangguan Pernapasan

Jahe dalam pengobatan tradisional Cina, dikenal karena kemampuannya untuk “menghangatkan paru-paru” dan menghilangkan lendir.

Ini membuatnya sangat efektif dalam mengobati batuk, pilek, dan bronkitis. Jahe sering digunakan sebagai bahan utama dalam ramuan untuk mengurangi lendir tebal, membuka saluran pernapasan, dan meredakan sesak napas.

Campuran jahe dengan bahan lain seperti madu atau akar licorice juga biasa digunakan untuk meredakan sakit tenggorokan (Shahrajabian et al., 2019).

Cara Mengolah Jahe untuk Konsumsi

Jahe adalah bahan yang sangat serbaguna dan dapat disiapkan dalam berbagai cara untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Berikut adalah beberapa metode umum mengolah jahe:

jahe dijual dipinggir jalan

  • Dibuat Menjadi Teh Jahe
    Teh jahe adalah cara yang populer untuk menikmati manfaat jahe. Cukup iris atau parut jahe segar, rebus dalam air selama 10–15 menit, lalu tambahkan madu atau lemon untuk rasa. Teh ini efektif untuk meredakan mual, menghangatkan tubuh, dan mengurangi gejala pilek.
  • Diolah Dengan Bahan Makanan
    Jahe sering digunakan sebagai bumbu masakan. Anda dapat menambahkannya ke dalam sup, tumis, atau hidangan kari. Penggunaan jahe segar dalam masakan membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan aroma serta rasa yang khas.
  • Dicampur Dalam Jus
    Jahe dapat dicampur dengan buah-buahan seperti lemon, apel, atau wortel untuk membuat jus. Jus jahe tidak hanya menyegarkan tetapi juga membantu detoksifikasi tubuh dan meningkatkan sistem imun.
  • Jahe Kering atau Bubuk Jahe
    Jahe yang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai bubuk untuk campuran minuman, seperti susu jahe, atau sebagai bumbu untuk kue dan makanan penutup. Jahe bubuk juga ideal untuk disimpan lebih lama.

jahe luar biasa besar

  • Minyak Jahe
    Minyak esensial jahe dapat digunakan untuk pijat atau aromaterapi, membantu mengurangi rasa sakit dan meredakan stres. Minyak jahe juga bisa digunakan untuk memasak dalam jumlah kecil.
  • Ramuan Herbal
    Dalam pengobatan tradisional, jahe sering dicampur dengan bahan lain seperti kunyit, madu, atau kayu manis untuk membuat ramuan herbal yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi peradangan.

Kesimpulan

Jahe telah terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antikanker, hingga mengurangi peradangan. Kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif dalam jahe menjadikannya bahan alami yang sangat berguna dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Mengonsumsi jahe secara rutin dapat memberikan banyak keuntungan, baik untuk meningkatkan pencernaan maupun meredakan gejala penyakit tertentu.

Dengan beragam cara penyajian, seperti sebagai bahan masakan atau minuman, jahe dapat dengan mudah dimasukkan dalam pola makan sehari-hari. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan jahe sebagai bagian dari gaya hidup sehat kita. Cek juga artikel kami tentang manfaat rambut jagung ya.

Bagikan Informasi Ini

About the Author