Air fryer semakin populer sebagai alternatif memasak yang lebih sehat dibandingkan metode penggorengan tradisional. Dengan menggunakan sirkulasi udara panas, alat ini dapat menghasilkan makanan renyah dengan sedikit atau tanpa minyak, sehingga mengurangi asupan lemak dan kalori.
Namun, meskipun dianggap lebih sehat, penggunaan air fryer tetap memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan, terutama terkait potensi pembentukan senyawa berbahaya dan dampaknya terhadap kualitas nutrisi makanan. Artikel ini akan membahas manfaat & bahaya air fryer, serta tips penggunaan air fryer berdasarkan temuan ilmiah dan sumber kesehatan terpercaya.
Keuntungan Menggunakan Air Fryer
Tentunya trend menggunakan air fryer dikarenakan memasak dengan alat ini memiliki sisi positif yang dirasakan oleh masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang dibahas oleh studi-studi terbaru mengenai keuntungan menggunakan air fryer:
1. Air Fryer Mengurangi Lemak Jenuh Secara Signifikan
Air Fryer menghasilkan produk dengan kandungan lemak yang secara substansial lebih rendah dibandingkan dengan penggorengan dalam minyak, sementara kadar kelembaban dan karakteristik warna serupa. Hal ini karena air fryer tidak menggunakna minyak dengan kandungan lemak dan kalori yang tinggi seperti menggoreng konvensional (Teruel, 2015) (MedicalNewsToday, Accessed 11/03/25).
Namun perlu diperhatikan bahwa air fryer memerlukan waktu yang lama untuk memasak makanan, serta dapat menghasilkan hasil masakan dengan tekstur dan karakteristik yang mungkin berbeda dengan menggoreng konvensional dengan minyak.
2. Air Fryer Megnhasilkan Karsinogen BaP Lebih Rendah Untuk Memasak
Berdasarkan sebuah penelitian terbaru (Chen, 2024), yang membahas perbandingan konsentrasi Benzo[a]pyrene (BaP), yang merupakan senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker), dalam daging sapi yang dimasak menggunakan air fryer dan oven ditemukan bahwa:
- Air fryer Adalah metode memasak yang Sehat: Air fryer menggunakan udara panas alih-alih minyak panas untuk menggoreng, sehingga tidak memerlukan minyak masak dan dianggap sebagai metode memasak yang lebih sehat dibandingkan penggorengan dan pemanggangan tradisional.
- Air Fryer menghasilkan BaP lebih rendah: Analisis regresi linier menunjukkan bahwa konsentrasi BaP dalam daging sapi yang dimasak dengan air fryer 22,667 ng/kg lebih rendah dibandingkan dengan yang dimasak menggunakan oven.
3. Air Fryer Lebih Natural Dibanding Menggoreng Dengan Minyak
Air fryer diklaim pada sebuah penelitian (Hernández, 2023) lebih sehat dibandingkan metode penggorengan konvensional. Studi tersebut membandingkan kualitas kentang yang digoreng menggunakan air fryer dan metode tradisional, dengan fokus pada kandungan kelembapan, perubahan warna, kerusakan permukaan, serta analisis kimia dan termal. Berikut adalah dampak kesehatan dari temuan penelitian ini:
Perubahan Warna yang Minimal: Warna yang lebih stabil menunjukkan lebih sedikit reaksi kimia berbahaya selama proses memasak. Menjaga tampilan makanan yang lebih alami dan kandungan gizi tetap terjaga.
Kerusakan Permukaan Lebih Sedikit: Analisis mikroskop menunjukkan permukaan kentang lebih sedikit rusak dengan air fryer. Makanan tetap renyah tanpa perlu tambahan minyak berlebih, yang bisa berkontribusi pada pola makan lebih sehat.
Minimnya Perubahan Kimia Berbahaya: Tanpa minyak kanola, air fryer mengurangi asupan lemak jenuh dan kalori berlebih. Risiko gangguan kesehatan seperti penyakit jantung dan obesitas bisa berkurang. Namun, air fryer masih dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida jika suhu terlalu tinggi atau proses memasak terlalu lama.
4. Penggorengan Dengan Air Fryer Menghasilkan PAH Lebih Rendah
PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon) adalah senyawa kimia yang dapat terbentuk dalam makanan saat dimasak pada suhu tinggi, terutama dengan metode seperti menggoreng, memanggang, atau membakar. Yang mana PAH ini merupakan senyawa karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
Berdasarkan sebuah studi (Lee, 2020) Menggoreng dengan air fryer menghasilkan kadar akrilamida yang lebih rendah (hingga 3,49 μg/kg) dan total PAH (1,96–2,71 μg/kg) dibandingkan dengan penggorengan dalam minyak yang menghasilkan kadar akrilamida lebih tinggi (hingga 6,19 μg/kg) dan total PAH (2,64–3,17 μg/kg).
Bahaya Air Fryer Menurut Penelitian
Walaupun sangat bermanfaat dan praktis, namun ternyata ada beberapa bahaya air fryer yang harus diperhatikan oleh calon pembeli. Berikut adalah beberapa bahaya air fryer yang wajib Anda ketahui:
1. Pembentukan Senyawa Berbahaya seperti Akrilamida, Namun Mungkin Lebih Rendah Dari Menggoreng Konvensional
Air fryer dapat menghasilkan akrilamida, senyawa kimia yang terbentuk saat makanan dipanaskan pada suhu tinggi. Akrilamida dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Studi menunjukkan bahwa kentang goreng yang dimasak dengan air fryer mengandung kadar akrilamida yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode deep frying atau oven frying (Varli, 2024).
Studi tersebut menemukan kadar akrilamida yang lebih tinggi pada kentang yang dimasak dengan air fryer (12,19 µg/kg) dibandingkan dengan deep frying (8,94 µg/kg) atau oven frying (7,43 µg/kg). Namun, perbedaan ini tidak signifikan secara statistik.
Namun pada studi lain di tahun 2015 (Sansano, 2015), ditemukan hasil yang kontradiktif, yaitu bahwa air frying menghasilkan kadar akrilamida lebih rendah 90% dibandingkan dengan menggoreng secara konvensional.
2. Mungkin Meningkatkan Emisi Partikel dan Polutan Udara
Penggunaan air fryer dapat meningkatkan emisi partikel halus (PM10) dan senyawa organik volatil (VOC) di dalam ruangan. Partikel-partikel ini dapat membahayakan kesehatan pernapasan, terutama bagi orang dengan kondisi paru-paru yang sensitif. Misalnya, memasak ayam dengan air fryer menghasilkan emisi PM10 2,1 hingga 5,4 kali lebih tinggi daripada menggoreng dengan wajan (Wang, 2023).
Namun pada penelitian lain (Tang, 2024) ditemukan kesimpulan yang kontradiktif terhadap penelitian sebelumnya. Studi ini menunjukkan bahwa menggoreng dengan air fryer (air-frying) adalah metode memasak yang paling bersih, menghasilkan tingkat partikulat (PM) dan senyawa organik volatil (VOC) yang jauh lebih rendah dibandingkan metode tradisional seperti menggoreng dengan wajan (pan-frying) atau deep-frying.
3. Oksidasi Kolesterol dan Lemak
Meskipun air fryer menggunakan sedikit minyak, suhu tinggi tetap dapat menyebabkan oksidasi kolesterol dan lemak tak jenuh ganda (PUFA / polyunsaturated fatty acids) dalam makanan. Oksidasi ini menghasilkan senyawa berbahaya seperti produk oksidasi kolesterol (COPs / cholesterol oxidation products), yang terkait dengan penyakit jantung, aterosklerosis dan penyakit kronis lainnya (Fereirra, 2017).
Studi ini juga menemukan bahwa penggunaan herbal dalam air frying sebagai antioksidan alami terbukti efektif dalam mengurangi kadar produk oksidasi kolesterol (COPs) pada sebagian besar sampel studi. Disimpulkan bahwa penambahan 4% Peterseli pada sarden yang dimasak dengan air fryer menunjukkan efek perlindungan terbaik terhadap oksidasi lemak.
Menggunakan Air Fryer Dengan Lebih Aman
Setelah mengetahui keuntungan dan bahaya dari menggunakan air fryer, berikut adalah beberapa tips agar memasak menggunakan air fryer lebih aman dan tidak berbahaya untuk kesehatan:
1. Perhatikan Waktu & Suhu Saat Penggunaan Air Fryer
Ketika memasak dengan suhu tinggi, terdapat kemungkinan terjadinya reaksi Maillard: yaitu proses kimia yang menciptakan warna kecoklatan dan rasa khas, tetapi juga bisa menghasilkan senyawa berbahaya jika berlebihan. Proses optimal air frying untuk mengurangi Maillard hazards adalah: 180°C – 21 menit, 190°C – 18 menit dan 200°C – 18 menit (Dong, 2022). Akrilamida (AM) berkurang hingga 47,31% pada suhu 190°C – 18 menit dibandingkan dengan deep frying, & 5-HMF berkurang hingga 57,04% pada suhu yang sama.
2. Gunakan tanaman herbal / rempah saat memasak dengan air fryer
Berdasarkan sebuah studi (Fereirra, 2017), ditemukan bahwa air frying meningkatkan pembentukan produk oksidasi kolesterol dan mengurangi asam lemak tak jenuh ganda esensial pada fillet sarden. Namun, oksidasi lipid secara signifikan dapat dikurangi dengan menambahkan tanaman rempah segar, seperti peterseli (Petroselinum crispum), kucai (Allium schoenoprasum L.), atau campuran kedua herba tersebut (cheiro-verde) yang berfungsi sebagai antioksidan alami.
3. Rendam Makanan Berpati (Starchy) Seperti Kentang Sebelum Dimasak
Sebuah penelitian membandingkan kentang yang dimasak dengan air fryer dengan direndam dan tidak direndam terlebih dahulu (Varli, 2024). Studi ini menemukan bahwa merendam makanan berpati seperti kentang sebelum memasaknya dengan air fryer dapat mengurangi pembentukan akrilamida, senyawa berbahaya yang muncul saat memasak pada suhu tinggi. Rendam dalam air dingin 10 menit, lalu tiriskan dan keringkan untuk hasil lebih sehat dan rendah akrilamida.
4. Pastikan Terdapat Ventilasi Yang Cukup
Meskipun dibutuhkan studi lebih lanjut, namun ada risiko dimana air fryer menghasilkan polutan yang lebih banyak dari metode lainnya. Sehingga penting untuk menggunakan air fryer di area dengan ventilasi yang baik. Hal ini membantu mengurangi paparan partikel dan senyawa organik volatil yang dapat terbentuk selama proses memasak (Wang, 2023).
Kesimpulan
Setelah membahas panjang lebar tentang manfaat & bahaya air fryer, dapat disimpulkan bahwa air fryer memang metode yang lebih aman dibandingkan dengan menggoreng konvensional (berdasarkan studi-studi yang ada). Namun tetap harus kita perhatikan waktu, suhu dan berbagai faktor lain agar air frying tetap menjadi metode yang sehat untuk keluarga kita. Kalau Anda tertarik dengan artikel ini, mungkin Anda juga akan tertarik dengan artikel kami yang membahas tentang bahaya MSG & Micin.