Cahaya Malam & Polusi Udara Tingkatkan Risiko Diabetes

Polusi Udara Tingkatkan Risiko Diabetes
Daftar Isi Artikel

Paparan Lingkungan dan Risiko Kesehatan Metabolik

Siapa sangka polusi udara tingkatkan risiko diabetes? Diabetes dan kadar gula darah tinggi adalah masalah kesehatan global yang semakin meningkat. Penelitian terbaru di Tiongkok menemukan bahwa faktor lingkungan—terutama cahaya buatan di malam hari (nighttime light), polusi udara seperti PM2.5 dan NO2, serta rendahnya tingkat kehijauan lingkungan—berperan besar dalam meningkatkan risiko masalah gula darah pada orang usia 45 tahun ke atas.

Selama pemantauan 4 tahun terhadap 11.865 partisipan tanpa riwayat diabetes atau kadar gula tinggi, tercatat 371 kasus baru. Paparan cahaya malam yang tinggi meningkatkan risiko sebesar 15% setiap kali terjadi kenaikan paparan setara satu interkuartil (HR = 1,15). Paparan polusi PM2.5 pada tingkat tertinggi meningkatkan risiko 46%, sedangkan NO2 meningkatkan risiko 44%.

Sebaliknya, tinggal di daerah dengan tingkat kehijauan sedang (nilai NDVI kuartil ketiga) menurunkan risiko hingga 48% (HR = 0,52). Kehijauan lingkungan membantu menyaring polutan, memberi ruang untuk aktivitas fisik, dan menurunkan stres.

Efek Gabungan dan Peran Polusi Udara

Penelitian ini juga menemukan bahwa kombinasi paparan cahaya malam dan polusi udara memperburuk risiko secara signifikan. Misalnya, paparan tinggi cahaya malam bersama PM2.5 meningkatkan risiko 39% dibandingkan paparan rendah keduanya. Efek ini terjadi karena dua faktor tersebut saling memperkuat: cahaya malam mengganggu ritme sirkadian dan menekan produksi melatonin, sementara polusi udara meningkatkan stres oksidatif dan peradangan.

Bahkan, kombinasi paparan tinggi cahaya malam dengan polusi PM10, ozon, karbon hitam (black carbon), atau nitrat (NO3−) juga menunjukkan peningkatan risiko 53–172%. Menariknya, paparan tinggi NO3− tetap berbahaya meski cahaya malam rendah—meningkatkan risiko hampir tiga kali lipat.

Analisis lebih lanjut mengungkap bahwa polusi udara, terutama amonium (NH4+) dan nitrat, mengurangi efek perlindungan dari ruang hijau hingga lebih dari 60%. Artinya, meskipun tinggal di area hijau, manfaatnya bisa berkurang bila kualitas udara buruk.

Implikasi dan Langkah Pencegahan

Temuan ini menegaskan bahwa kesehatan metabolik tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan dan aktivitas fisik, tetapi juga oleh kondisi lingkungan sekitar. Mengurangi cahaya buatan di malam hari, memperbaiki kualitas udara, dan meningkatkan ketersediaan serta kualitas ruang hijau adalah strategi penting untuk mencegah diabetes dan kadar gula darah tinggi pada masyarakat usia paruh baya dan lanjut.

Bagi individu, langkah pencegahan bisa dimulai dari hal sederhana: menutup tirai rapat saat tidur, mengurangi penggunaan lampu terang di malam hari, menggunakan pembersih udara di rumah, dan rutin beraktivitas di area hijau yang bersih dari polusi.

Cek artikel kami lainnya yang membahas bahwa diabetes bisa disebabkan oleh konsumsi kentang goreng.

Sumber : Qing, S., Liang, Z., Liang, Y. et al. Independent and combined relationships between nighttime light exposure, air pollution, PM2.5 constituents, greenness and diabetes or high blood sugar: a national prospective cohort studyBMC Public Health 25, 2755 (2025)

Bagikan Informasi Ini

About the Author