Manfaat Mendengarkan, Menghafal & Membaca Al-Quran Pada Mental & Kesehatan

manfaat membaca quran menurut studi - orang palestina membaca quran di atas tumpukan puing rumah
Daftar Isi Artikel

Manfaat Membaca Al-Quran Sebagai Penawar Jiwa Yang Sakit

Stress adalah respons adaptif manusia terhadap berbagai tekanan eksternal, baik fisik maupun psikologis. Jika stres ringan dan sementara, tubuh dapat menyesuaikan diri melalui mekanisme adaptasi, tetapi stres yang berat atau berkepanjangan dapat memicu gangguan fisik, emosional, dan perilaku.

Secara biologis, stres memicu kerja hipotalamus yang mengaktifkan sistem saraf simpatis dan melepaskan hormon kortisol (hormon stres yang membantu tubuh merespons tekanan). Dalam kondisi stres ekstrem atau kronis, dibutuhkan penanganan tambahan yang efektif dan terjangkau, salah satunya melalui terapi relaksasi non-farmakologis.

Mendengarkan bacaan Al-Qur’an terbukti memberikan efek menenangkan, meningkatkan kesehatan mental, memperkuat emosi positif, dan menciptakan kenyamanan psikologis. Penelitian juga menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur’an dapat meningkatkan aktivitas gelombang otak alfa hingga 12,67%, lebih tinggi dibanding musik klasik yang menghasilkan 9,96%, menandakan kemampuan Al-Qur’an dalam menciptakan relaksasi mendalam (Hanafi et al., 2024). Nah di artikel ini kita juga akan membahas manfaat membaca al-Quran dan hafalannya.

perempuan menghafalkan Quran

Apa Saja Manfaat Mendengarkan, Menghafal & Membaca Al-Qur’an?

Dampak positif Al-Qur’an terhadap emosi tidak hanya berasal dari pesan spiritualnya, tetapi juga dari irama dan lantunan bacaan yang memengaruhi aktivitas otak dan respon fisiologis. Penelitian ini menguraikan enam manfaat utama dari mendengarkan lantunan ayat-ayat Quran.

1. Mendengarkan Quran Mengurangi Kecemasan

Sebuah studi membahas bacaan Al-Qur’an yang bisa membantu menurunkan tingkat kecemasan di berbagai kelompok, mulai dari ibu hamil menjelang persalinan, pasien penyakit jantung, hingga penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis. Penurunan kecemasan ini terukur menggunakan alat penilaian psikologis, menunjukkan bahwa suara lantunan ayat suci memberi efek menenangkan dan menghadirkan rasa aman yang bersumber dari keyakinan (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022).

Studi lain juga mendukung pernyataan ini (Moulaei et al., 2023). Membaca atau mendengarkan Al-Qur’an terbukti mampu menurunkan tingkat kecemasan pada berbagai kelompok, termasuk pasien cuci darah, ibu hamil, dan mahasiswa. Irama bacaan ayat-ayat Al-Qur’an merangsang gelombang otak alfa yang mana gelombang ini memicu rasa rileks dan mengurangi emosi negatif.

Ayat seperti “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS Ar-Ra’d: 28) memberikan rasa dukungan yang menenangkan hati dan pikiran. Penelitian juga mencatat bahwa pasien yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an sebelum menjalani prosedur medis melaporkan tingkat kecemasan yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak mendengarkan. Hal ini menunjukkan potensi besar penggunaannya dalam lingkungan klinis.

membaca quran sampai menangis

2. Lantunan Bacaan Quran Dapat Meredakan Stres

Bacaan Al-Qur’an tidak hanya memengaruhi kondisi mental, tetapi juga berdampak pada tanda-tanda fisik stres. Penelitian menunjukkan penurunan kadar hormon stres kortisol, stabilisasi detak jantung, dan tekanan darah setelah mendengarkan bacaan Al-Qur’an.

Contohnya, pasien ICU yang mendengarkan Al-Qur’an selama ventilasi mekanis menunjukkan tanda vital yang lebih stabil. Irama bacaan yang berulang dan merdu menciptakan kondisi mirip meditasi atau praktik mindfulness, membantu seseorang lebih efektif menghadapi tekanan hidup. Selain itu, perilaku keagamaan seperti membaca Al-Qur’an menumbuhkan rasa tujuan hidup dan koneksi dengan kekuatan yang lebih besar, sehingga persepsi terhadap stres berkurang (Moulaei et al., 2023) (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022).

Uji coba terkontrol (Hanafi et al., 2024) menunjukkan bacaan Surah Ar-Rahman secara signifikan menurunkan stres berdasarkan biofeedback. Aktivitas otot menurun 24,6% dan respons saraf simpatis turun 33,7%. Data EMG dan skin conductance membuktikan bacaan Al-Qur’an memicu respons relaksasi yang terukur secara ilmiah.

Pada studi yang sama, pengukuran skin conductance (mengukur aktivitas kelenjar keringat untuk melihat respons stres) membuktikan bacaan Al-Qur’an membantu mengatur respons saraf otonom terhadap stres. Aktivitas kelenjar keringat dan saraf simpatis menurun signifikan, bahkan setelah pemicu stres standar. Ini menunjukkan lantunan Qur’an efektif menetralkan reaksi tubuh terhadap stres.

3. Quran Dapat Mengurangi Depresi & Gejalanya

Pasien cuci darah dan perempuan dengan depresi mayor mengalami peningkatan suasana hati dan penurunan skor depresi setelah menjalani terapi dengan bacaan Al-Qur’an, diukur menggunakan instrumen seperti Beck Depression Inventory (kuesioner psikologi).

seorang kakek membaca Quran dengan cucunya

Ayat-ayat yang mengandung pesan harapan, kasih sayang, dan kesabaran, seperti “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah” (QS Az-Zumar: 53), terbukti efektif dalam mengurangi gejala depresi.

Ajaran Al-Qur’an tentang penerimaan takdir dan ketabahan membantu individu mengubah cara pandang terhadap pengalaman negatif, memberikan ketenangan batin di tengah cobaan (Moulaei et al., 2023).

Pada studi review lainnya (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022), ditemukan bahwa mendengarkan ayat-ayat tertentu seperti Surah Ar-Rahman, terbukti mampu menurunkan gejala depresi secara signifikan, khususnya pada perempuan Muslim. Pasien hemodialisis yang rutin mendengarkan lantunan Al-Qur’an menunjukkan penurunan skor depresi dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

Irama yang teratur, makna yang mendalam, serta kedekatan spiritual yang dirasakan membuat hati menjadi lebih tenang, mengurangi rasa putus asa, dan membangkitkan semangat positif.

4. Meningkatkan Ketahanan & Kestabilan Emosional

Terdapat kisah-kisah di Al-Quran yang dapat dijadikan contoh bagi kehidupan manusia. Kisah-kisah para nabi yang tetap sabar menghadapi cobaan, dan tetap berserah kepada Allah, bisa menjadi teladan moral sekaligus psikologis untuk terus bertahan dan berusaha. Dengan merenungkan kisah-kisah ini, seorang Muslim dapat mengembangkan sikap sabar dan tawakal dalam menghadapi tantangan hidup, yang pada akhirnya bisa memperkuat kestabilan emosi dan mental dalam jangka panjang (Moulaei et al., 2023).

5. Menciptakan Relaksasi dan Kejernihan Pikiran

Mendengarkan bacaan Al-Qur’an mampu menurunkan detak jantung dan mengendurkan otot-otot tubuh, dimana efek ini memiliki hasil sebanding dengan terapi dengan menggunakan musik.

Nada harmonis bacaan ayat-ayat Al-Qur’an mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang memicu respons relaksasi alami tubuh. Aktivitas membaca juga melatih konsentrasi, karena membutuhkan perhatian penuh pada teks dan pelafalan, sehingga pikiran teralihkan dari kecemasan dan gangguan pikiran negatif (Moulaei et al., 2023).

Hasil EMG pada studi lain menunjukkan penurunan besar aktivitas otot pada pendengar bacaan Al-Qur’an (Hanafi et al., 2024). Penurunan tegangan neuromuskular ini setara teknik relaksasi populer, terjadi karena berkurangnya kontraksi otot dan aktivitas neuron motorik. Data objektif ini memperkuat bukti bahwa lantunan Qur’an menenangkan fisik.

orang palestina membaca quran diatas reruntuhan

6. Memperkuat Keyakinan Spiritual dan Nilai Moral

Tema bimbingan dan rahmat Allah dalam Al-Quran memberikan penguatan spiritual bahwa seseorang tidak pernah sendirian, mengurangi rasa terisolasi dan putus asa. Keterlibatan rutin dengan Al-Qur’an menanamkan nilai-nilai seperti rasa syukur, kerendahan hati, dan kasih sayang, yang secara ilmiah berhubungan dengan kondisi mental yang lebih sehat (Moulaei et al., 2023).

7. Meningkatkan Kualitas Tidur

Sebuah studi perbandingan menemukan bahwa Lansia yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an sebelum tidur mengalami tidur yang lebih nyenyak, durasi tidur yang lebih efisien, dan berkurangnya rasa kantuk di siang hari. Hal ini berkaitan dengan stimulasi gelombang otak alfa yang memunculkan rasa rileks, membuat pikiran dan tubuh lebih siap untuk beristirahat (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022).

8. Meningkatkan Kualitas Hidup

Intervensi keagamaan melalui bacaan Al-Qur’an meningkatkan kepuasan hidup, ketahanan mental, dan kesehatan spiritual, baik pada lansia di panti jompo, pasien kanker yang menjalani perawatan paliatif, maupun siswa penghafal Al-Qur’an (tahfiz). Mereka merasakan hidup yang lebih bermakna, optimisme yang lebih tinggi, dan kemampuan menghadapi tantangan hidup dengan tenang (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022).

Pada uji coba terkontrol (Hanafi et al., 2024), meski detak jantung tidak banyak berubah saat mendengarkan lantunan Qur’an, kombinasi relaksasi otot dan regulasi saraf menunjukkan manfaat psikofisiologis luas. Lantunan Qur’an memadukan melodi, makna spiritual, dan ritme yang menciptakan kondisi rileks namun waspada, membantu menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.

9. Memperkuat Daya Ingat dan Fungsi Otak

Selain itu, sebuah studi review di Malaysia juga mengaitkan menghafal Al-Qur’an melatih otak untuk mengingat secara berulang, sehingga memperkuat kemampuan memori, fokus, dan konsentrasi. Proses menghafal (hifz) ini mendorong terbentuknya koneksi baru dalam otak (neuroplastisitas), yang bermanfaat bagi daya pikir dan kemampuan belajar (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022).

seoarang ayah membaca quran dan anaknya mendengarkan bacaan quran

10. Meningkatkan Kecerdasan (IQ)

Malaysian Journal of Health Sciences menyimpulkan dari studi tentang hafalan Quran & IQ bahwa: siswa tahfiz yang menguasai hafalan Al-Qur’an dalam jumlah besar cenderung memiliki skor IQ yang lebih tinggi. Kegiatan menghafal ini melatih logika, kemampuan memecahkan masalah, dan kecerdasan verbal (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022).

11. Menjaga Struktur Otak

Hasil pemindaian otak dengan MRI menunjukkan bahwa para penghafal Al-Qur’an memiliki volume materi abu-abu dan materi putih yang lebih besar dibandingkan yang tidak menghafal. Hal ini berpotensi membantu menjaga kesehatan otak dan memperlambat penurunan fungsi kognitif yang biasanya terjadi pada usia lanjut (Che Wan Mohd Rozali et al., 2022)..

12. Menunjang Kesehatan Fisik

Pria lanjut usia yang rutin menghafal Al-Qur’an tercatat memiliki tekanan darah lebih rendah dan risiko diabetes yang lebih kecil. Aktivitas ini juga dikaitkan dengan pola hidup yang lebih sehat serta tingkat stres yang rendah, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan jangka panjang (Saquib et al., 2017).

Kesimpulan

Mendengarkan, menghafal, & membaca Al-Qur’an terbukti memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan emosional dan fisiologis, mulai dari mengurangi stres, menurunkan ketegangan otot, hingga menyeimbangkan sistem saraf otonom. Dengan sifatnya yang non-invasif, tanpa biaya, dan selaras dengan nilai spiritual, terapi ini menjadi metode relaksasi yang efektif dan mudah diakses, membantu menjaga kesejahteraan mental serta meningkatkan kualitas hidup, khususnya bagi umat Muslim. Cek juga artikel kami tentang ngerinya bahaya begadang ya.

Bagikan Informasi Ini

About the Author

godzilla makan pisang

15 Manfaat Pisang: Murah, Mudah & Berkhasiat

Manfaat pisang sangat banyak. Pisang (Musa Paradisiaca) merupakan buah yang sangat populer di Indonesia karena kemudahan akses, harga yang terjangkau, serta kandungan nutrisinya yang melimpah.