Makanan Ultra Proses: Dampak Sangat Buruk Untuk Kesehatan

makanan ultra proses sangat menyeramkan
Daftar Isi Artikel

Kita hidup di era serba praktis. Tinggal buka kemasan, panaskan sebentar, dan makanan siap santap. Sayangnya, di balik kemudahan itu, ada risiko besar yang diam-diam mengintai: Ultra-Processed foods atau UPF.

Menurut American Heart Association (AHA), konsumsi UPF yang semakin meningkat berkaitan erat dengan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2, dan bahkan kematian dini. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan UPF, dan kenapa mereka begitu berisiko?

Apa itu Ultraprocessed Foods?

UPF adalah makanan yang melalui banyak tahap pengolahan industri dan mengandung bahan tambahan yang jarang digunakan di dapur rumah. Contohnya: minuman manis kemasan, daging olahan (seperti sosis atau nugget), roti putih komersial, biskuit, permen, dan makanan cepat saji. Ciri khasnya: tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam — kombinasi yang oleh para ahli disingkat sebagai HFSS (High in Fat, Sugar, and Salt).

Tidak semua UPF itu “jahat”. Beberapa, seperti roti gandum komersial, susu rendah lemak tanpa gula tambahan, atau produk nabati tertentu, masih punya nilai gizi yang baik. Namun, sebagian besar UPF yang kita temui di rak supermarket justru miskin gizi dan sarat kalori kosong.

Mengapa Berbahaya?

Penelitian menunjukkan bahwa; mereka yang mengonsumsi UPF dalam jumlah tinggi memiliki risiko 25–58% lebih besar terkena penyakit kardiometabolik, dan 21–66% lebih besar meninggal lebih cepat dibandingkan yang jarang mengonsumsinya.

Bukan hanya kandungan gizinya yang jadi masalah. Proses industri tertentu dan bahan tambahan seperti pemanis buatan atau pewarna sintetis juga diduga bisa mengganggu metabolisme tubuh, memicu peradangan, dan bahkan memengaruhi cara otak mengatur rasa lapar.

Masalahnya: Murah, Mudah, Menggoda

Makanan ultra proses sering kali lebih murah, tahan lama, dan punya rasa yang “ngangenin” karena dirancang untuk sangat lezat. Strategi pemasaran yang agresif, terutama kepada anak-anak dan komunitas berpenghasilan rendah, membuatnya semakin sulit dihindari.

Akibatnya, pola makan bergeser: sayur, buah, dan makanan utuh semakin tersingkir, digantikan oleh makanan kemasan instan. Hal ini kemudian menjadi sebuah kebiasaan yang kita dan keluarga lakukan setiap hari. Bahaya kan?

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

AHA merekomendasikan langkah sederhana tapi berdampak besar:

  1. Kurangi UPF yang tinggi dengan; lemak jenuh, gula, dan garam.
  2. Ganti dengan makanan utuh; sayur, buah, biji-bijian utuh, kacang, ikan, dan protein tanpa lemak.
  3. Baca label kemasan, terutama daftar bahan dan kandungan gulanya.
  4. Pilih masak di rumah lebih sering untuk mengontrol bahan dan porsi.

Kesimpulannya, tidak perlu menghapus semua UPF dari hidup kita, tapi bijaklah memilih dan jangan menjadikan konsumsi UPF atau makanan ultra proses sebuah kebiasaan untuk Anda dan keluarga. Ingat, setiap keputusan di meja makan bisa jadi investasi kesehatan jangka panjang.

Cek juga artikel kami tentang bahaya air liur anjing yang mengerikan.

Sumber: American Heart Association. (2025, August 10). How much damage are ultraprocessed foods really doing to your health? ScienceDaily.

Bagikan Informasi Ini

About the Author