Bekerja Hybrid Lebih Minim Stress dibanding WFH

perempuan cantik sedang kerja dirumah WFH
Daftar Isi Artikel

WFO dan Hybrid Tingkatkan Kebersamaan Rekan Kerja, WFH Tingkatkan Otonomi & Kebebasan

Sebuah penelitian di Belanda meneliti bagaimana lokasi kerja setiap hari, antara kerja dari rumah / work from home (WFH), di kantor penuh / work from office (WFO), atau gabungan keduanya (Hybrid) bisa mempengaruhi rasa nyaman dan tingkat stres karyawan.

Hasilnya menunjukkan:

  • Rasa kebersamaan (relatedness satisfaction) tercatat lebih tinggi pada metode kerja penuh di kantor (WFO) dan metode bekerja hybrid dibandingkan metode kerja penuh di rumah (WFH). Hal ini dianggap wajar, karena bekerja di kantor ataupun saat bekerja hybrid, terdapat banyak interaksi langsung dengan kolega atau rekan kerja kita. Penelitian tidak menyebutkan apakah ada perbedaan signifikan antara WFO dan hybrid, hanya bahwa keduanya menghasilkan rasa kebersamaan yang lebih tinggi dari kerja penuh di rumah.

  • Rasa kebebasan (autonomy satisfaction) lebih tinggi pada hari kerja penuh di rumah (WFH) dibanding hari kantor penuh maupun hari hybrid. Bekerja di rumah memberi kontrol lebih besar atas cara dan waktu kerja. Namun penelitian tidak menegaskan perbedaan signifikan antara kerja di kantor penuh dan hybrid untuk peningkatan rasa kebebasan atau otonomi, hanya bahwa keduanya lebih rendah secara kebebasan otonomi dari kerja penuh di rumah.

Baik rasa kebersamaan maupun rasa kebebasan / otonomi sama-sama penting, karena keduanya meningkatkan rasa senang bekerja dan mengurangi tingkat stress.

Kunci Kesejahteraan Kerja: Atur Pola yang Seimbang

Hari di kantor biasanya membuat orang merasa lebih terhubung dan itu meningkatkan kepuasan dalam kerja. Tapi kalau ternyata di hari itu tidak ada interaksi sosial yang berarti—misalnya hanya duduk kerja sendiri tanpa ngobrol atau kolaborasi—maka manfaat “rasa terhubung” itu hilang, dan efeknya terhadap kebahagiaan kerja bisa negatif.

Sedangkan kebebasan (autonomy satisfaction) yang dirasakan ketika bekerja dari rumah tidak banyak berubah meskipun formatnya berbeda, entah itu full di rumah (WFH) atau hanya sebagian hari kerja dari rumah (hybrid).

  • Bekerja di kantor (WFO) bisa memperkuat rasa kebersamaan dengan rekan kerja. Tapi manfaat ini baru terasa kalau memang ada kesempatan berinteraksi, misalnya lewat obrolan atau kerja sama. Kalau tidak, malah bisa timbul rasa kecewa karena harapan sosial tidak terpenuhi.

  • Bekerja dari rumah (WFH) memberi rasa bebas dan kendali penuh atas cara bekerja. Namun, untuk menjaga hubungan sosial, perlu ada cara khusus, seperti pertemuan virtual atau komunikasi rutin dengan tim.

  • Kerja hybrid bisa menjadi pilihan paling seimbang karena memadukan kelebihan kantor dan rumah. Tapi, perusahaan perlu memastikan kebutuhan karyawan di masing-masing lokasi kerja tetap terpenuhi—baik kebutuhan untuk bersosialisasi maupun untuk bekerja dengan leluasa.

Kesimpulannya, kerja hybrid bisa menjadi pilihan yang paling strategis, menggabungkan kesempatan membangun hubungan sosial di kantor dengan kebebasan bekerja dari rumah, koneksi sosial yang sehat dan kebebasan otonomi dalam mengatur cara dan waktu bekerja. Cek juga artikel kami tentang penemuan terbaru bahwa penyakit lupus yang mereda karena umur menua.

Sumber: Peijen, R., Niks, I. M. W., van Zwieten, M. H. J., Geuskens, G. A., & Oude Hengel, K. M. (2025). The role of work location in associations between need satisfaction and well-being at work: a daily diary design among Dutch office workers. BMC Public Health, 25, Article 2611.

Bagikan Informasi Ini

About the Author